SULTAN Iskandar Zulkarnaen menikah dengan seorang permaisuri yang diturunkan dari surga dan dari hasil perkawinannya dikaruniai 3 orang putera yang bergelar Sultan Sri Maharajo Alif, Sultan Sri Maharajo Dipang dan Sultan Sri Maharajo Dirajo.
Dari ketiga puteranya hanya Sultan Sri Maharajo Dirajolah yang tinggal di daerah pegunungan merapi dan beliaulah yang menjadi raja di sana. Rumah panggung telah didirikan yang disebut oleh orang minang sebagai Rumah Gadang dan perkampunganpun sudah terwujud berkat kerja keras para pengikut Sultan Sri Maharajo Dirajo yang setia itu.
Banyak perkampungan yang sudah ia bangun seperti Pariangan, Padang Panjang sehingga nama perkampungan itu menjadi sebuah negeri kembar dengan nama Pariangan-Padang Panjang. Hasil kerja keras para pengikut Sultan, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi seperti adanya dusun-dusun yang mendirikan rumah-gadang untuk para wanita yang telah beranak-pinak, jalan setapak diperlebar, balairung buat tempat pertemuan dan ada pula gelanggang pertemuan untuk para pemuda dan pemudi. Dusun tersebut dinamakan Koto.
Pohon beringin yang menjadikan lambang kepemimpinan dengan ungkapan "Uratnya tempat bersila, batangnya tempat bersandar, daunnya yang rimbun tempat berlindung di waktu panas dan berteduh di waktu hujan." Dengan berdirinya koto-koto ini maka hukum dan pemerintahan pun disusun.
Kesenian sebagai bentuk-bentuk pernyataan estetis masyarakat dan individu di Minangkabau tidak dapat dilepaskan dari pengalaman bersama dan pribadi yang panjang, baik yang menggembirakan maupun yang menyedihkan. Minangkabau mempunyai adat istiadat yang sesuai dengan bentuk dan isinya sesuai dengan pandangan sikap hidup masyarakat minang serta kesenian Minangkabau tunduk pada adat yang berbuhul sentah artinya terbuka pada perubahan-perubahan, pada pembaharuan-pembaharuan, baik dalam bentuk maupun dalam isi, tetapi tetap dalam hakekatnya.
Kesenian yang tumbuh di Minangkabau adalah seni sastra, nyanyian dan bunyi-bunyian seni gerak (silat, pencak dan tari), seni rupa (arsitektur, ukiran, ragam, hias dan kerajinan tangan). Dari semua kesenian itu disebut Randai dan Indang sebagai permainan rakyat atau permainan anak nagari karena di Minangkabau tidak mengenal kasta atau kesenian yang khusus untuk para bangsawan walaupun daerah minang dulunya pernah ada raja di Pagarruyung. Kegiatan kesenian ini tidak termasuk dalam pemujaan tetapi sebagai kegiatan sosial.
Di Minangkabau, yang baik adalah budi dan yang indah adalah bahasa. Keindahan bahasa berurat-berakar dalam kehidupan. Keindahan bahasa bukan sekedar bentuk kalimat, tetapi isinya harus menunjukkan budi yang baik dan luhur. Contoh dari gurindam Adat:
Melangkah di ujung pedang
Bersilat di ujung keris
Kata-kata selalu berumpama
Runding selalu memakai kias
Bahasa yang indah, sesuai dengan macam kata dalam pergaulan dan makna kata, banyak menggunakan perumpamaan dan kiasan. Perumpamaan diambil dari alam sedangkan kiasan diambil dari sifat atau keadaan sesuatu, misalnya:
Kami ini seumpama burung
Mata lepas badan terkurung
Atau
Seperti lalat diekor gajah
Atau
Seperti mencari jejak dalam air.
Kenangan pada laut bukan hanya tampak pada bentuk Rumah Gadang. Laut yang bergelombang terus menerus dan tiba di pantai memecah menjadi ombak yang buihnya menyebar jauh ke daratan. Maka timbulah masyarakat Minangkabau untuk menciptakan gerak dan langkah gelombang pada pencak silat dan lahirlah istilah randai.
Kesenian Randai merupakan kesenian rakyat Minangkabau. Kesenian ini bentuknya merupakan teater tradisional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Cerita yang dimainkan dalam randai adalah cerita yang populer dan dikenal dalam masyarakat, terutama yang bersumber dari kaba (diceritakan oleh publik yang didendangkan oleh tukang kaba).
- Pertunjukan dilakukan bukan hanya dengan percakapan (dialog) tetapi juga dengan nyanyian (dendang) dan tari.
- Nilai dramatik dilakukan spontan dan dapat menjadi satu dalam adegan yang sama antara sedih dan gembira, antara menangis dan tertawa.
- Selalu ada adegan atau "moment" yang melahirkan suasana komik.
- Menggunakan musik karawitan sebagai musik pelengkap atau pengiring.
- Penonton menjadi satu dan intim dengan pemain.
- Pementasan dilakukan di tempat terbuka atau arena.
- Lamanya pertunjukan tidak terbatas tergantung keinginan penyelenggara.
Dengan kata lain randai dapat dianggap sebagai seni pertunjukan di Minangkabau dengan menampilkan cerita yang umumnya bersumber dari Kaba.
Randai bukanlah tari, bukan pula Dendang dan tidak pula Kaba melainkan merupakan bahan mentah yang diolah menjadi randai. Ia merupakan suatu kesenian yang utuh, hingga penyajiannya di hadapan publik merupakan sesuatu yang baru bila dibanding dengan bahan-bahan yang membentuknya.
Ada seorang pelestari kesenian randai yang bernama Musta Dahrizal Katik Rajo Mangkuto yang lebih dikenal dengan sebutan Mak katik ia bahkan sudah tampil di berbagai negara antara lain Kennedy Theatre, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia dan Brunei Darussalam beliau memperkenalkan kesenian Minangkabau lewat dialog, gerak dan gelombang, silat, sarat filosofi adat dan agama yang menjadi dasar kehidupan yang disebut randai. Kesenian Minangkabau ini harus memperhatikan penontonnya, kalau perlu melibatkan penonton kesenian ini banyak diminati baik dari negeri sendiri maupun dari luar negeri Mak Katik misalnya ia adalah seorang pemain randai terkenal bahkan sampai ke luar negeripun namanya sudah dikenal.
Pada tahun 2002-2001 Mak Katik diundang University of Hawaii beliau diminta mengajar kesenian randai ini untuk mewakili Kesenian Asia. Sekitar 53 mahasiswa berbagai negara belajar kesenian randai dan randai tampil jadi bahan studi di luar negeri.
Silat adalah seni beladiri tradisional Minangkabau. Ada dua macam:
1. Pencak silat, yaitu silat yang biasa digunakan untuk tari-tarian pertunjukan. Pemainnya disebut anak silek. Pencak silat dilakukan dua orang. Gayanya seperti gerakan silat, tapi tidak untuk menciderai lawan, tetapi hanya sebagai hiburan.
2. Silat (silek), yaitu yang bertujuan untuk bela diri. Pesilat disebut pandeka. Ia punya aturan sendiri, yaitu musuah indak dicari, jikok basuo pantang diilakkan.
Pencak silat sbg pertunjukan
RANDAI
Randai dilaksanakan dalam bentuk teater arena. Permainan randai dilakukan dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkah kecil-kecil secara perlahan, sambil menyampaikan cerita lewat nyanyian secara berganti-gantian. Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup di tengah masyarakat. Fungsinya sebagai seni pertunjukan untuk hiburan; sebagai penyampai pesan, nasihat, dan pendidikan. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, disebut janang.
Randai asli dari Minangkabau
SEPAK RAGO
Sepak rago merupakan sebuah olahraga tradisional. Permainannya mirip sepak takraw. Bedanya, bola sepak rago terbuat dari daun kelapa muda yang dianyam dan berbentuk kubus. Jumlah pemain antara 5 – 10 orang.
Dalam permainan sepak rago terdapat ajaran budi yang sangat tinggi, yakni seseorang dalam kehidupan memang harus lebih banyak berdialog dengan dirinya sendiri, berdiskusi, berbuat sesuatu untuk kesejahteraan hidupnya, dan tidak lupa bahwa ia berada di tengah masyarakat.
TARIAN RAKYAT
Tarian tradisional yang bersifat klasik di Minangkabau umumnya memiliki gerakan aktif dinamis, namun tetap berada dalam alur dan tatanan yang khas. Kekhasan ini terletak pada prinsip tari Minangkabau yang belajar kepada alam. Oleh karena itu, dinamisme gerakan tari-tari tradisi Minangkabau selalu merupakan perlambang dari unsur alam. Pengaruh agama Islam, keunikan adat matrilineal, dan kebiasan merantau masyarakat juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari.
Secara garis besar ada tiga macam tarian rakyat Minangkabau, yaitu:
1. Tarian pencak, yaitu tarian yang gerakan dan prinsipnya menyerupai pencak.
Contoh : tari sewah, tari alo ambek, tari galombang.
2. Tarian perintang, yaitu tarian yang dimainkan pemuda-pemudi untuk kegembiraan dan perintang waktu.
Contoh : tari piriang, tari galuak, tari kabau jalang.
3. Tarian kaba, yaitu tarian yang mengangkat tema cerita (kaba).
Contoh : tari si kambang, tari ilau, tari tupai janjang, tari barabah mandi.
GAMAT
Gamat adalah kesenian Melayu yang melibatkan seni tari, seni suara, dan seni musik. Gamat biasanya dimainkan dalam acara keramaian. Jenis tari gamat yang terkenal adalah tari payung, tari selendang, dan tari saputangan.
tari saputangan
TABUIK
Tabuik berkembang di daerah pesisir, khususnya Pariaman. Tabuik diselenggarakan tiap tahun. Permainan ini merupakan upacara peringatan terbunuhnya Husein, cucu Rasulullah SAW.
Acara dimulai pada 1 Muharram dengan mengambil tanah ke dasar sungai, melambangkan mengambil jasad Husein. Hari berikutnya tabuik mulai dibuat. Tabuik berbentuk keranda untuk mengusung mayat. Pada hari ke lima, tengah malam, orang mengambil pohun pisang dengan memancungnya dengan parang sekali putus. Ini melambangkan pembalasan putra Husein. Hari ke tujuh dimulai dengan mengarak jari-jari, semacam maket sebuah kubah. Ini mengisahkan pengikut Husein yang mencari jari-jari dan serpihan tubuh Husein yang dicincang musuh. Hari ke sembilan, mereka mengarak sorban Husein yang ditemukan. Acara puncak arak-arakan tabuik berlangsung pada hari ke sepuluh.
KARAWITAN
Minangkabau memiliki alat musik khas. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi tari-tarian.
# Alat musik tiup
: saluang, bansi, pupuik batang padi, sarunai, pupuik tanduak
# Alat musik pukul
: talempong, canang, tambur, rabano, indang, gandang, adok
# Alat musik gesek
: rabab (satu-satunya)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Sundul gan! Ane ga kenal yang namanya spam...