![]() |
Robonaut 2, Courtesy General Motors dan Media Wieck Services Inc |
Kapal astronot Stasiun Antariksa Internasional dijadwalkan untuk mendapatkan teman sekamar baru yang menarik tahun ini.
Sebuah robot humanoid 300 pon, dijuluki Robonaut 2 (R2), akan diangkut ke stasiun ruang angkasa naik pesawat ulang-alik Discovery NASA pada bulan September - salah satu misi ulang-alik final dijadwalkan. Bersama-sama dikembangkan oleh NASA dan General Motors Corp, robot akan menjadi penduduk tetap di stasiun mengorbit.
"Penggunaan R2 pada stasiun ruang angkasa hanyalah awal dari langkah percepatan antara eksplorasi manusia dan robot ruang," kata John Olson, direktur Sistem Integrasi Eksplorasi NASA Kantor, dalam sebuah pernyataan. "Kemitraan manusia dan robot akan sangat penting untuk membuka tata surya dan akan memungkinkan kami untuk pergi lebih jauh dan mencapai lebih dari kita mungkin bisa membayangkan hari ini."
Robonaut 2 terdiri dari kepala helm, batang tubuh, dua lengan dan dua tangan, dan roda untuk mengangkut sendiri. GM mencatat bahwa tangan robot yang dirancang untuk menggunakan alat-alat sudah kapal stasiun untuk digunakan oleh para astronot di sana.
Robot pertama akan terbatas pada ruang yang terbatas di dalam stasiun. Namun, GM mengatakan bahwa nanti bisa diadaptasi untuk bekerja di seluruh stasiun, maupun di luar untuk membantu astronot selama spacewalks.
Perangkat R2 hanya robot terbaru yang akan digunakan sebagai bagian dari proyek eksplorasi ruang angkasa NASA.
Sebuah lengan robot pada NASA Phoenix Mars Lander craft telah membuat penemuan penting di permukaan Mars, seperti menemukan bahwa ada air es di Mars.
Setiap pesawat ulang-alik NASA memiliki lengan robot dan ada satu onboard di stasiun ruang angkasa. Lengan yang digunakan untuk mengangkat benda-benda besar di luar teluk kargo pesawat dan mentransfernya ke ke stasiun ruang angkasa. Lengan bahkan dapat digunakan untuk mengangkut astronot NASA di stasiun antariksa selama spacewalks.
Dalam sebuah wawancara akhir tahun 2008, seorang pejabat NASA mengatakan kepada Computerworld bahwa masa depan eksplorasi ruang akan tergantung pada manusia dan robot bekerja bersama sebagai misi berawak dan tak berawak kembali ke bulan, ke Mars dan sekitarnya.
Robonaut 2 akan menjadi robot humanoid pertama yang akan tinggal di stasiun ruang angkasa. NASA berharap upaya ini akan memberikan wawasan yang lebih baik bagaimana robot dan manusia dapat bekerja dalam tangan-tangan pada misi luar angkasa masa depan.
Keren gan. Nice Inpoh!
BalasHapuswoke, thanks!
BalasHapus