Keluarlah dari Zona Nyaman

Istirahat, A'. Nikmati malam yang indah ini...

Akupun menjawab...

Berapa nyawa yang akan melayang jika aku istirahat...


Ah, sudah cukup mendayu-dayunya... Itu konotasi. Istirahat itu bagai bencana bagi gw. Terbukti. Baru tadi sore, 60 menit aja gw tidur di angkot, masalahlah yang gw dapet. Sampai di rumah, belum 30 menit gw tidur, muncul lagi masalah lain. Makin cape, gw masih penasaran apakah gw bisa tidur di tempat lain selain mesjid, kelas, dan sekret. Akhirnya 120 menit gw berhasil tidur. Saat bangun, gw ngecek telpon genggam gw yang hitam manis.


15 New Messages

15 sms masuk selama tidur, dan itu berisi:
- Panitia rangkaian acara Smansa Day yang membutuhkan bantuan tenaga
- Panitia rangkaian acara Smansa Day yang ngajak nge-Danu, dan
- Sisanya adalah masalah yang lebih besar lagi, yang datang karena gw istirahat

Dulu gw pernah berpikir bahwa suatu saat, kerjaan gw cuma ketemu orang-orang penting or mitra-mitra gw, tanda tangan surat-surat, dan ngontrol anak-anak buah via sms or telepon. Tapi sekarang belum sepenuhnya gw menjalani hal-hal itu. Orang-orang masih membutuhkan banyak keringat gw.

Seperti Apakah Kalian?

Rekan-rekan gw punya cara yang berbeda-beda dalam menjalami kehidupan di luar zona nyaman ini.

1. Ada rekan gw yang bawaannya sensi or marah-marah. Yang dia katakan diantaranya "sebel", "males", atau semacamnya
2. Ada rekan gw yang bawaannya tetap semangat dan santai. Yang dia katakan diantaranya "Woles...", "Yasudahlah... :)", atau semacamnya

2 ragam manusia, kita dan rekan kita pasti punya sikapnya masing-masing. Bagaimana kita menyikapinya, ya terserah. Gw lebih banyak menemukan tipe yang pertama, tapi menurut gw tipe yang kedua lebih baik. Ada lagi tipe yang ketiga, yaitu yang tau bahwa tipe kedua lebih baik, tapi masih bersikap seperti tipe yang pertama.

Tapi ayolah, I don't love people get angry, jangan dibawa kesel. Kerasa kan, kalo udah pada cape gini people are all angrily. Bikin cepet tua dan ga menyelesaikan masalah.

Selamat berjuang kawan-kawan. Keluar dari zona nyaman tentu jalan yang terbaik untuk kita. Jika kalian merasa sedang berada di luar zona nyaman kalian, share artikel ini. Share bagaimana pengalaman dan sikap kalian dengan kehidupan di luar zona nyaman kalian di kolom comment!
Share on Google Plus

About Fikri

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Sundul gan! Ane ga kenal yang namanya spam...