
Saat ini, manusia tidak akan lepas dari perkembangan zaman yang semakin pesat, terutama dalam bidang teknologi. Aplikasi dari teknologi sendiri sangatlah beragam dalam berbagai bidang mulai dari informasi,
transportasi, sampai pertanian.
Mencermati fenomena globalisasi yang terjadi saat ini, maka pertanian Indonesia akan menghadapi ancaman-ancaman yang perlu diantisipasi, tetapi sekaligus juga mempunyai peluang untuk dimanfaatkan dengan baik. Ancaman dan peluang yang berkaitan dengan fenomena globalisasi ini perlu ditanggapi secara positif. Tentunya salah satu faktor penting yaitu dengan pemanfaatan dan penguasaan teknologi pertanian yang handal.
Peran teknologi pertanian cukup menonjol untuk dapat memberikan driving force bagi pertumbuhan khususnya di bidang pertanian, untuk menahan ancaman-ancaman dan sekaligus peluang yang ditimbulkan dari fenomena globalisasi. Peran teknologi pertanian ini antara lain dalam usaha-usaha peningkatan dan penjaminan mutu, baik mutu produk (baik mutu gizi maupun fisik), kemasan, sampai penampilan produk. Disamping itu pemilihan dan penggunaan teknologi secara tepat akan berpeluang untuk menekan biaya produksi, menekan harga jual, sehingga akan berpengaruh meningkatkan daya saing.
Pemanfaatan dan penguasaan teknologi pertanian berhubungan langsung dengan peningkatan produktivitas dan nilai tambah. Produktifitas usaha padi di Indonesia baru sebesar 4,5 ton/ha, dapat dilipat gandakan menyamai produktivitas di Vietnam (8 ton/ha) dengan mengaplikasikan teknologi yang tepat. Selanjutnya penerapan teknologi yang memungkinkan industri minyak goring dan sepatu olah raga mengolah bahan baku CPO dan kulit hewan dapat menciptakan nilai tambah masing-masing sebesar 739 dan 1970 Milyar rupiah.
Kenyataan menunjukan setelah lama melaksanakan pembangunan, termasuk pembangunan sector pertania, kontribusi teknologi dalam produksi pertanian di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan dalam beberapa sub sektor, seperti holtikultura telah terjadi negatif tren baik dari segi jumlah maupun produktivitas. Hal ini terutama dikarenakan kurangnya program pembangunan teknologi pertanian yang ada. Secara keseluruhan dalam sector pertanian, maupun secara parsial di masing-masing sub sektor tidak ditemukan adanya skenario pembangunan teknologi yang efektif dan berkesinambungan.
Disisi lain dukungan pemerintah terutama untuk pendanaan kegiatan penelitian relatif sangat kecil. Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN saja, anggaran yang disediakan pemerintah untuk penelitian dan aplikasi teknologi di bidang pertanian jauh lebih kecil. Hal initentu sangat tidak kondusif bagi upaya peningkatan peran teknologi dalam pembangunan teknologi pertanian demi terciptanya pertanian yang tangguh dan berdaya saing. Dengan demikian, potensi teknologi yang dipunyai Indonesia perlu lebih diarahkan pada bidang pertanian. Dengan kata lain perlu dijadikan sebagai gambaran platform bagi pengembangan teknologi Indonesia.
Bener gan, stuju. seharusnya pengembangan teknologi di Indoneia harus lebih digalakan meskipun tanpa campur tangan pemerintah karena pemerintah kita lamban dalam merespon dalam segala bidang, karena dengan pengembangan teknologi itu manfaatnya sangat banyak terutama untuk kualitas dan kuantitas dari suatu produk pertanian. Marilah generasi muda bangkitkan teknologi untuk pertanian !! :)
BalasHapus:) betul sekali mas... pertanian itu kan komoditi utama kita, negara agraris...
BalasHapusNice Post Teknologi Teknik Informasi
BalasHapus