 |
What place is this? Let's see after you read more |
Tanggal delapan belas... Bulan...
Eits, jangan salah ya. Bulan Desember!
Apa sih yang spesial dari 18 Desember?
18 Desember patut Gw peringati sebagai hari petualangan!
Ga' harus hari petualangan sih, bisa juga hari jalan-jalan, hari gunung, dll.
Pasalnya, dalam 2 tahun berturut-turut, yang namanya 18 Desember itu diisi dengan
wonderful journey. Langsung aja ya dengerin ceritanya...
(click image to enlarge)
18 Desember 2010 - RIHLAH FORKOM
Lagi pekan remed, Alhamdulillah ga' terlalu numpuk remednya, Gw juga udah lupa remednya apa aja. Ngumpul di Smansa jam 7, berangkatnya naik angkot. Ke mana? Ke tempat yang menakjubkan. Bagi Gw, tempat yang menakjubkan adalah tempat yang baru, belum Gw kunjungi sebelumnya. Itulah Telaga Warna. Ga' terlalu jauh, tapi karena itu tempat baru bagi Gw, Gw excited banget jalan-jalan ke sana...
Gw naik angkotnya di depan. Di kursi depan ga sendiri, di kiri Gw ada a Ikbal, dan di kanan Gw supir angkot. Waktu itu kebetulan juga angkotnya angkot akhwat, kurang lebih kondisinya kaya lagi di pasar, pedagang-pedagang bersahut-sahutan menjajakan barang dagangannya (bingung? yaudahlah, intinya mah berisik aja).
 |
OTW, ada tambal ban-nya. |
|
|
 |
Hijau~ |
 |
View yang sulit ditemukan, saking view setiap hari hanya kertas dan layar proyektor |
 |
Ada truk ayam |
 |
At-Ta'awun dan warung jagung bakar plus pop mie |
 |
I don't know exactly whether that's Bogor city, but looks like sea |
 |
Tukang buah dan sayur, tampak segar |
 |
Ini teh, daun yang terbaiknya ada di pucuknya |
Oke, itu perjalanan ke Telaga Warna, intinya mah ke puncak lah. Nah, di Telaga Warna, begini nih...
Nah, gambar di atas (plis, jangan liat ke plafon) adalah jalan setapak menuju pintu masuk Telaga Warna. Bisa keliatan itu warna-warni, berati itu akhwat... Mereka dateng duluan. Ya, angkot yang Gw paling depan, emang a Ikbalnya mandu juga waktu itu kan ya. Pas nyampe tuh di depan pintu masuknya nunggu yang lain dulu. Dan semua peserta rihlah itu menikmati pertunjukkan lawak dari Regia. Pokoknya aneh-aneh lah, agak kurang waras. Salah satunya: Di sana ada tanaman bonsai berjejer, abis itu disamperin sama Regia, dan dia hormat hormat ala Jepang gitu sambil ngomong "Bonsaaaaaiii, Bonsaaaaiii" (Padahal mah kudunya banzai ya, semacam "merdeka!!!" gitu).
 |
Diar Nuricha, bukan Diar Shamila |
Kalo kalian berpikir foto-foto yang tadi itu Gw yang ngambil, kalian salah. Semua foto di event ini yang ngambil Diar, dia bawa kamera, ya foto-foto ini dari kamera dia...
NNAHH, ini spot acaranya... Kita duduk ngeleseh pake terpal dan tiker, terus pembawa acaranya, a Agus, di depan situ, memang keliatan sih ada tempat duduk
wood-log gitu pas buat talkshow. Dan seperti layaknya acara yang berhubungan dengan rohis lainnya, pembawa acara itu selalu dibully.
Waktu itu Gw duduk deket a Yogo. Dan di acara pembuka itu ditanya-tanya, semacem, "siapa yang ekskul ini? siapa yang ekskul itu?" Nah, ketika ditanya LSWK, jelas banget yang paling semangat ngacung itu a Monox, ga tau deh kenapa. Dan saat ditanya Bullets, Gw langsung ribut, "A Yogo bulet! A Yogo bulet!" Dan ternyata perwakilan Bullets yang sekarang tuh ada di sana, dan dia pernah curhat kalo waktu rihlah forkom dia merasa aneh karena dia anak Bullets, dan dia juga bulet kaya a Yogo.
Abis itu kita... MAKAN!!! Yang Gw inget, waktu itu Gw makan paling lama...
Ada penyewaan perahu, tapi Gw ga berani, kalo nyemplung Gw ga bawa baju ganti, dan ga ada asuransi kalo Gw tenggelem...
 |
Tempat duduk kayu yang ada jamurnya |
Oke, lanjut lagi ceritanya. A Ikbal kemudian membawakan teka teki supir taksi. Jadi ada ceritanya, terus ditanya: berapa nomor sepatu si supir taksi?? Dan semua pada bengong. Gw sendiri berhasil menjawab di urutan tercepat ke-3. Mau tau siapa penjawab tercepat? Mengagumkan, yang tercepat adalah.. Emm, siapa teh namanya, Faisal kalo ga' salah. Faisal itu adenya a Monox yang sering kali ditanya, "Kok lo beda sama kakak lo?" sama anak-anak Smansa. Kebetulan Isal itu (yaudahlah, suka-suka Gw mau manggil Isal kek, Budi kek) suka diajak a Monox ke acara-acaranya DKM atau KIR, dan terlihat jelas bahwa Isal itu ganteng. Dan ternyata, dia juga
smart...
Abis acara yang ngumpul bareng, dibagi-bagi jadi beberapa grup. Gw gatau akhwat dibagi berapa grup, soalnya bejibun banget, tapi ikhwan cuma dibagi jadi 2 tim, abis itu dibawa ke tempat yang agak lebih hutan dikit, dan kita main beberapa games di sana. Tapi ya.. Kebanyakan kita ngelawak, bukan bersaing, dan beradu cerdik satu sama lain, sehingga menanggap curang satu sama lain, dsb.
 |
Spot main gamenya kurang lebih kaya' gini |
Sekilas aja, di sana ada Mushola Rawdhatun Nisa, tapi Gw sendiri lupa waktu itu Gw solat di mana, tapi bukan berati Gw ga solat ya...
 |
Nah, itu tandasnya (kalo ga' salah), ada toren airnya |
 |
Toren air lainnya |
 |
Jalan berbatu |
Nah, gambar di atas (yang terakhir, satu yang pas di atas ini) adalah proses dari gejala disebut-sebut sebagai "kabut turun". Kabut turun inilah yang menghentikan game kita.
Simplenya, kabut turun itu adalah awan yang tiba-tiba menurunkan altitutnya kemudian berubah menjadi hujan yang sangat deras. Dan sampai beberapa menit setelah hujan itu berhenti (hujannya terhitung beberapa jam, lama banget), telaga warna masih berwarna putih, bukan lagi hijau. Jarak pandang kita berkurang secara signifikan.
Nah, gambar di atas adalah ketika kabut sudah "turun" sekitar 45%. Keramaian orang di sana bukan peserta rihlah forkom, tapi peserta reuni alumni Smansa taun sekian sekian. Iya, Smansa Bogor. Pas banget forkom ngadain acara, alumni yang tidak tergabung dalam forkom juga ngadain acara. Itu alumni angkatannya pak Duddy, dan kebetulan pak Duddy ikut jadi pembina acara rihlah kita. Dan yang paling diingat oleh anak-anak adalah ternyata pa Duddy sama temen-temennya dipanggil, "Hey, Dudd..." Keren, bule-bule gimana gitu ya.
Diar (kiri) sedang membuli Dira (kanan). Well, nama mereka mirip
Oh, jadi Diar membuli Dira untuk merebut balon sabunnya. Kalo ga ada fotonya, dari deskripsi Gw, seperti kakak SD malak adik TK. Seinget Gw, kalo ikhwan itu membelanjakan uang mereka hanya untuk sesuatu yang bisa masuk ke mulut. Berbeda dengan akhwat yang ternyata lebih suka membeli sesuatu yang... Emm... Tampak begitu dewasa...
Ini saat kabutnya turun sekitar 50%. Itu tempat outbond, dan sekali lagi, Gw takut nyemplung karena Gw ga' bawa baju ganti, dan ga ada asuransi kalo Gw tenggelem. Di sana ada firefox (flying fox kali Wi) yang sangat panjang, karena jalurnya menyebrangi si telaga, menjadi diameternya.
 |
Memperlihatkan bahwa orang kaya pada tertarik ke Telaga Warna |
 |
Oh raindrops, oh raindrops~ #nyanyi |
 |
Kabut sudah turun sekitar 65% |
 |
Seriously, that was a very wet day |
Sesuatu yang menyadarkan Gw bahwa panitia forkom melakukan pelanggaran, karena mereka memberi makan satwa-satwa dari spesies DKM dan spesies-spesies lainnya seperti OSIS, MPK, PMR, dan LSWK
How I was
 |
Reka (kiri), dan si ganteng (kanan) |
Sebelum pulang, pas kabutnya udah naik lagi, dan sudah terlihat jelas lagi Telaga Warnanya, kita foto-foto. Itu di atas adalah foto Gw bersama Reka. Tadinya kita mau minta fotoin Iin, secara Iin kameranya lebih pro. Tapi udah dipanggil sampe bergema-gema, Iinnya ga denger. Yaudah, yang dateng malah Diar...
 |
Dizoom, kurang lebih kaya' gini jadinya |
Gw (paling kanan), Reka (pojok kanan atas), bersama 3 adik kami yang imut-imut
 |
Sampai detik ini Gw ga' ngerti kenapa Gw tampak histeris di foto ini |
Nah, terakhir di perjalanan pulang, kita kena macet, tapi kita sangat menikmati macet tersebut karena kita main dulu ke At-Ta'awun. Ada yang nge-teh, ngo-pi, nge-pop-mi, nge-jagung-bakar, dll. Terus tiba-tiba ada teh Tuti, yang cukup mengagetkan karena waktu acara, teh Tuti ga ada. "Hebat kan??" Begitu kata si teteh...
Nah, ini 18 Desember 2010. Yang 2011? Tunggu di post selanjutnya!!! ;)
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
:-o
BalasHapusKenapa, Nis??
BalasHapusLicik ya, tanggal segitu saya panas2an latihan LKBB. Kalian malah adem2an di kebun teh :P
BalasHapushoo ^^
BalasHapustidak .. terkesan dengan foto-foto pemandangan nya ..
@Mahen: Em, danau lebih tepatnya...
BalasHapus@Anza: Diambil dari album FB nya teh Diar
reka seneng banget wi liah foto-fotonya!
BalasHapussama rek... :D
BalasHapus