خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
Shahih al-Jami’ no 3289 (Hasan).
Mampukah kita menjadi bermanfaat bagi orang lain?
Gimana caranya?
“Saya juga sering menerima pertanyaan ini, bagaimana sih biar jadi orang berguna, bang tere? Sepertinya saya ini tidak ada gunanya sama sekali. Di rumah sering diomelin. Maka jawabannya juga mudah: mulailah berguna bagi diri sendiri. Itu saja. Bahkan sebenarnya, dengan berguna bagi diri sendiri, kalian sudah membantu banyak sekali meringankan beban orang lain. Setidaknya, nggak ngerepotin, nggak jadi beban pikiran.” -Darwis Tere Liye, dalam artikel ‘Menjadi Sesuatu’-
Terus kalo cara untuk bermanfaat dalam membela saudara kita di Mesir gimana?
Bagi kita-kita yang masih berada di bangku sekolah (yang istilahnya cuman bisa tahu keadaan di sana lewat berita), jalan utama kita untuk membantu mereka adalah berdoa. Doa itu memang senjata kita sebagai seorang Muslim.
Doa adalah senjata plus-plus dari Allah untuk hamba-hambaNya yang tidak sombong, yang masih merasa membutuhkan diriNya. Kalo di game sih bisa dibilang, doa itu special weapon yang kita temukan di walkthrough supaya cepet menang bagi Muslim.
Nah, apa nyambungnya sama pendapat Tere Liye yang di atas?
Kita yang berada di Indonesia yang notabene nyaman-nyaman saja berdiri di atas kerak bumi harusnya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dulu.
Maksudnya, kita perbaiki dulu cara berdoa kita kepada Allah. Kita perbaiki dulu cara beribadah kita kepada Allah, bagaimana adab-adab berdoa agar Allah mengabulkan doa kita.
Memperbaiki Cara Berdoa
Ketika kita selesai sholat, kita harus beristighfar kepada Allah atas segala kesalahan2 kita. Kita menyesal, lalu kita puji Dia dengan segala pujian yang membuat kita semakin cinta dan takut kepadaNya.
Logikakan saja kepada manusia, mau gak dimintain tolong tapi orang yang minta tolong hanya datang ketika meminta tolong? Hanya datang pas butuh, hanya datang dengan wajah yang biasa saja, tanpa keramah tamahan dahulu kepada kita.
Ogah kan? Nah… Sama. Jadi lebih baik kita minta maaf atas segala kesalahan kita dan mengucapkan pujian-pujian kepadaNya terlebih dulu, baru ketika suasana hati sudah tenang, berdoalah. Biasanya kita akan semakin khusyu, karena kita merasa dekat denganNya, merasa Dia mendengarkan doa kita.
Selain tata cara berdoa, kita harus tahu waktu-waktu yang utama untuk berdoa.
Waktu Utama Dikabulkannya Doa
1. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barang siapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan meng-ampuninya.
[Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]
2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.
[Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775 Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
3. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
4. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berke-camuk.
[Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
5. Sesaat Pada Hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memo hon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut.
[Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203. Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
6. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon se-suatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.
[Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190] Yang dimaksud dengan ta’ara minal lail terbangun dari tidur pada malam hari.
7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.
[Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]
8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabul kan.
[Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
9. Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan.
[Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].
10. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.
Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat meng- amin-i apa yang kamu ucapkan.
[Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]
11. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.
[Al-Qadr : 3-5]
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. [Tuhfatud Dzakirin hal. 56]
12. Doa Pada Hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598]
Berdoa Beriringan dengan Ibadah Sunnah
Berdoalah juga disaat setelah sholat tahajud, sholat dhuha, dan (se)saat (sebelum) berbuka berpuasa, cara ini juga sekaligus memperbaiki ibadah sunnah kita, sehingga arti bermanfaat bagi diri sendiri di sini itu adalah doa kita juga akan berguna untuk nasib kita di akhirat kelak.
Jadi…
Apakah Allah tega mengacuhkan doa hamba-hambaNya untuk Mesir jika sudah berusaha bermanfaat bagi dirinya sendiri seperti yang dijelaskan di atas?
NO… Pasti Allah balas dengan kebaikan yang berlipat untuk kita dan saudara-saudara kita di Mesir, dan kita tidak tahu kebaikan itu akan seperti apa jadinya.
Selain kita berdoa juga mengajak org lain untuk berdoa, kita perlu memperbaiki diri kita.
Bukan masalah doanya akan sampai, didengar, atau tidak didengar oleh Allah, Melainkan menyampaikan hal ini lebih utama dibandingkan seperti yang kita lihat banyak orang yang menggebu-gebu menuliskan hal-hal mengenai kekejaman Mesir di twitter dan facebook, panas dan menuliskan perasaan panas mereka, yang sebenernya tidak penting. Yang penting itu, status yang mengajak berdoa… Twit yang mengajak berdoa.
Ini… Adalah suatu saran untuk menggantikan aksi-aksi yang lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaatnya, dan post-post dunia maya yang lebih banyak marah-marah, dan foto ataupun video yang menjadi rizki tersendiri bagi para psikopat tersebut dengan mengubah diri untuk lebih baik. Ini juga menjadi tamparan untuk kami, dan semoga dapat diterima dan bermanfaat.
Wallahu A’lam Bish Shawab.
(Bagian kedua ditulis oleh Nurfajriah S., disunting oleh ‘Divinity and Humanity at School’)
Home / Ada /
Allah /
Chania /
Dia /
Indonesia /
Muslim /
Programming /
Tf–idf
/ Gimana Caranya Membela Saudara Jauh? Bag. 2
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Sundul gan! Ane ga kenal yang namanya spam...