Ada satu tempat wisata kuliner baru di Bandung yang namanya Kampung Gajah. Mengusung tema : Wisata, Belanja dan Kuliner, letak Kampung Gajah ini di Jalan Sersan Bajuri KM 3,8 (dulu namanya Century Hills) masih searah dengan Kampung Daun, Sapulidi, rumah stroberi, dan The Peak. Kalau dari Bandung di pertigaan terminal ledeng ambil jalur ke kiri, papan reklame yang besar akan menuntun Anda menuju tempat ini.
Pemandangan dari tempat ini cukup indah dengan udara yang sejuk. Untuk masuk ke dalam areal ini dikenakan biaya parkir Rp 2.000 (sepertinya sih dihitung jam2an seperti di mal). Karena baru buka (saat JJH kesana masih soft launch), maka masih belum terlalu ramai pengunjung yang datang. Beberapa counter bahkan masih belum buka. Tempat duduk tersedia cukup banyak dan nyaman, namun kombinasi makanan masih belum terlalu banyak. Lebih banyak menjual makanan camilan, seperti somay, batagor, sosis, sedangkan makanan beratnya tersedia steak, iga bakar. Harganya kurang lebih mirip dengan Kampung Daun dan The Peak (agak mahal). Cocok untuk tempat nongkrong bersama teman/keluarga sambil mengobrol2 dan menikmati kesejukan dan keindahan pemandangan.
Disana juga tersedia berbagai permainan seperti mini ATV, Buggy, Arena bermain anak, Kuda Tunggang, Sepeda Tandem, lalu segway eco ride, dan bahkan kita bisa menyewa mobil Smart yang ramah lingkungan.
Meneropong Bandung dari Kampung Gajah
Udara yang segar dan pemandangan yang indah membuat kawasan Bandung, Jawa Barat, menjadi tujuan untuk menghilangkan penat di kepala setelah sepekan bergelut dengan pekerjaan. Ada satu objek wisata yang cocok dikunjungi keluarga yakni Kampung Gajah di Lembang.
Di Kampung Gajah, pelancong dapat dapat melihat Kota Bandung dari ketinggian. Di sinilah satu-satunya tempat untuk melihat pemandangan terindah Kota Kembang. Udaranya juga sangat segar. Tak hanya alam yang indah, sarana bermain yang menyenangkan juga tersedia di tempat ini.
Permainan yang tersedia antara lain ATV Teletubbies, ATV cross, arena bermain anak, kuda tunggang, sepeda tandem, mini becak, delman limousine, joging track, serta juga kafe. Pengunjung juga bisa menaiki segway eco ride yang merupakan kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
Selain permainan untuk buah hati, game-game yang menantang juga banyak di Kampung Gajah. Tidak kalah dengan lokasi wisata alam lainnya. Akan kurang lengkap jika berkungjung ke Kampung Gajah tidak mencoba mengendarai mobil yang bisa melewati segala medan. Adrenalin pasti terpacu.
Pengunjung yang ingin sekadar menikmati kuliner bisa datang ke Kampung Gajah. Menu spesial yang disajikan ala Kampung Gajah antara lain fish Thai mango, oxtail, hot chicken spicy, iga bakar rica, serta iga bakar soya. Tidak kalah nikmat adalah sosis bakar atau goreng.
Kampung Gajah Lokasi Wisata Dan Kuliner
HANYA di Kampung Gajah Anda dapat melihat Kota Bandung dengan sudut pandang i6o°. Disinilah satu-satunya tempat untuk melihat pemandangan terindah Kota Bandung. Nikmati kesegaran udaranya, pemandangan yang indah sarana bermain yang menyenangkan bersama keluarga Anda, di lokasi yang tidak jauh dari Kota Bandung (Hanya 3,8 KM dari
Terminal Ledeng). Fasilitas yang tersedia ATV Teletubbies, ATV Cross, Mini Moto, Children Playground, Kuda Tunggang, Sepeda Tandem, Mini Becak, Delman Limousine, Joging Track, Lahan Parkir yang luas, Cafe Resto.
Makanan special yang disajikan ala Kampung Gajah adalah Fish thai mango, Oxtail, Hot chicken spicy, Iga bakar rica, Iga bakar soya, dan sosis bakar/goreng. Minuman special yang disajikan ala Kampung Gajah adalah Blackberry dan Blueberry. Segera hadir Wisata Broadcast Outbond Training (Powered By Helmy Yahya Broadcasting Academy), Fasilitas Wisata Kuliner, Guest House, Arung Jeram, Sky Riders, Luge, Buggy. Lokasi Kampung Gajah Jl Sersan Bajuri KM 3,8. HOT LINE (022) 2784545 - (022) 2784646.
Kampung Gajah, Debut Sang Putra Mahkota
Jangan membayangkan segerombolan gajah berkeliaran ketika menyebut Kampung Gajah di kawasan Bandung Utara, atau tepatnya di Jalan Sersan Bajuri, sekitar 3,8 km dari Terminal Ledeng. Di kawasan wisata ini, yang ada adalah keelokan panorama Bandung dengan lembah dan pegunungan bak lukisan. Berada di atas ketinggian 900 meter dari permukaan laut dengan kemiringan 180 derajat, sejauh mata memandang, hamparan alam nan hijau terbentang menakjubkan. “Karena ada beberapa patung gajah di depan pintu masuk, ya akhirnya kami namakan Kampung Gajah,†ungkap Jeffry Kurniawan, Presiden Direktur PT Cahaya Adipura Sentosa, pemilik dan pengelola kawasan wisata Kampung Gajah yang beroperasi sejak akhir tahun lalu.
Mengusung konsep wisata, kuliner dan belanja, boleh dibilang Kampung Gajah tengah hipsebagai destinasi. Tak semata menyuguhkan keindahan alam terbuka dengan kesejukan udara pegunungan, Kampung Gajah memiliki sarana wisata yang lengkap, mulai dari ATV cross, mini moto, Segway Eco Ride, children playground, buggy, kuda tunggang, sepeda tandem, minibecak, delman limousin, joging track, arung jeram, sky riders, Luge hingga waterboom. “Ini kawasan wisata dan outboundterlengkap dan terbesar,†ujar Jeffry.
Untuk kuliner, Jeffry menggandeng mitra. Saat ini ada 30 tenantyang siap memanjakan lidah para pengunjung dengan berbagai makanan Barat dan masakan Sunda. Pihaknya menyediakan kafe dan resto dengan berbagai hidangan, seperti fish thai mango, oxtail, hot chicken spicy, iga bakar rica, iga bakar soya dan sosis bakar/goreng. Sementara untuk wisata belanja, Jeffry mengembangkan factory outletyang juga menggandeng mitra, tetapi dengan sistem konsinyasi. Untuk melengkapi sarana, ia juga tengah mengembangkan convention hall bisa dipakai untuk pesta pernikahan yang bisa menampung sekitar seribu undangan. Tempat ini juga dirancang untuk pertunjukan musik yang bisa menampung 3-4 ribu penonton.
Kampung Gajah berdiri di atas lahan 58 hektare dan telah mengantongi izin pengembangan sampai 200 ha. Ini jelas proyek besar dan prestisius. Menurut seorang sumber SWA, investasi yang digelontorkan untuk membangun proyek ini hampir Rp 800 miliar. Jeffry hanya menjawab dengan senyum ketika ditanya ihwal investasi tersebut. “Wah, soal angka itu rahasia dapur perusahaan,†katanya berkilah. Yang pasti, Kampung Gajah merupakan karya besar sekaligus pergulatan awalnya sebagai pengusaha. “Ini tantangan besar buat saya,†tutur kelahiran Bandung, 12 Mei 1977, ini. Boleh dibilang, Jeffry tak mengantongi pengalaman di bisnis wisata. Namun, sang ayah, Ferry Kurniawan, memercayakan proyek besar ini di tangan anak ketiganya itu. “Kepercayaan yang diberikan kepada saya ini adalah sebuah tanggung jawab besar, saya tak boleh menyia-nyiakan,†imbuh sarjana hukum lulusan Universitas Parahyangan, Bandung, ini.
Sang ayah memang tidak melepasnya ke medan pertempuran sendirian. “Beliau tetap memonitor, kami juga hampir setiap hari berdiskusi,†kata Jeffry. Ayahnya yang notabene pengusaha kawakan di Kota Kembang juga menyertakan staf seniornya untuk membimbing Jeffry. Diakui anak ketiga dari enam bersaudara ini, dukungan staf senior ayahnya sangat membantu dirinya dalam mengelola Kampung Gajah. “Saya banyak belajar. Buat saya, ini ibarat saya sekolah lagi, proses pembelajarannya langsung terjun.â€
Jeffry menjelaskan, awalnya kawasan Kampung Gajah dikenal sebagai Century Hills, kawasan hunian eksklusif dengan konsep resor. Tahun 2004, ayahnya mengambil alih kepemilikan Century Hills. Dalam perjalanannya, Ferry ternyata lebih tertarik mengembangkannya sebagai kawasan wisata terpadu. Pada Oktober 2009, dibuatlah konsep wisata, kuliner dan belanja dengan nama Kampung Gajah. “Idenya datang dari ayah saya, kemudian kami mendiskusikannya intens dan ayah menunjuk saya untuk mengeksekusi ide dan konsep tersebut,†kata Jeffry.
Menurutnya, sebagai sebuah destinasi wisata, Bandung belum memiliki kawasan wisata yang menyediakan fasilitas permainan dan outbound yang lengkap. Karena itu, pihaknya tak tanggung-tanggung menghadirkan berbagai sarana permainan yang baru pertama kali ada di Bandung: Segway, Luge, Sky Rider-430 meter (terpanjang di Indonesia) dan waterboom terbesar yang bisa menampung 5-10 ribu orang. Waterboom yang berada di antara lembah-lembah ini direncakan selesai dan bisa beroperasi akhir tahun ini.
Tak pelak, didukung sarana bermain yang lengkap itu, Kampung Gajah yang baru beroperasi beberapa bulan mampu menyedot ribuan pengunjung. Setiap Sabtu dan Minggu, Kampung Gajah bisa menyedot 8 ribu pengunjung. Padahal, setiap permainan dibanderol Rp 25-150 ribu. Untuk masuknya sendiri hanya dikenakan biaya parkir. Sayang, Jeffry tak mau bicara soal omset. “Perkembangannya memang di luar ekspektasi kami, ini luar biasa,†katanya semringah. “Ini hasil kerja keras tim,†sambung Jeffry yang setiap hari menghabiskan waktu di Kampung Gajah untuk memonitor dan menjalankan operasional kawasan wisata tersebut.
Pemilik tubuh atletis yang sudah menikah ini mengaku begitu exciting membangun dan mengelola Kampung Gajah. Ia merasa sangat ditempa menjadi entrepreneur. Pengalaman berinteraksi dengan sekitar 100 karyawan yang memiliki berbagai karakter membuatnya belajar banyak tentang pengelolaan manajemen SDM. “Ini benar-benar pengalaman berharga buat saya,†katanya. Ia merasa dengan kepercayaan yang diberikan sang ayah, jiwa enterpreneurship-nya makin terasah. “Ini modal saya ke depan untuk bisa membangun bisnis sendiri,†katanya. Menurutnya, meski ayahnya memercayakan bisnis besar kepadanya, impiannya membangun kerajaan bisnis sendiri tak pupus. “Bidangnya bisa macam-macam, banyak yang ingin saya tekuni,†ucap pehobi nonton film ini.
Melihat kiprah Jeffry sebagai pendatang baru di bisnis wisata, pengamat bisnis Jahja B. Soenarjo menyarankan agar Jeffry bisa lebih banyak belajar kembali pada para senior berpengalaman yang biasa mengembangkan bisnis semacam Kampung Gajah. “Ini untuk meredam agresivitas semangat entrepreneurshipdan jiwa muda, mengingat Kampung Gajah adalah sebuah proyek yang sangat luas dan tentu menelan biaya investasi yang cukup besar,†kata Jahja.
Selain itu, mengingat sudah begitu banyak kawasan wisata di Bandung, Jahja menegaskan bahwa Jeffry harus benar-benar bisa menciptakan diferensiasinya sehingga Kampung Gajah kelak tidak hanya menjadi tempat wisata yang hip ramai dikunjungi wisatawan, setelah itu meredup. “Banyak tempat wisata di Bandung yang mengalami keramaian dalam beberapa waktu kemudian meredup atau biasa-biasa saja setelah lewat masanya, karena tergantikan tempat wisata yang lebih hip ,†katanya. Inilah tantangan yang sesungguhnya buat Jeffry!
Tertarik untuk mencoba ke Kampung Gajah?
Kampung Gajah Bandung
21.43
Bandung
,
Jalan-jalan
,
Jalan-jalan Hemat
,
Kampung Gajah
,
Kampung Gajah Bandung
,
Lembang
,
Liburan
,
Tips dan Trik
,
Wisata
tiket masuknya brpa niyh ?
BalasHapusklw bawa baby < 1thn gga ush bayar tiket kli yy :)
hmm, dateng aja langsung, tergantung BBM sama kurs kan..
BalasHapusmasuknya berapa? makasih, aku pengen perpisahan ke sanaaa
BalasHapusaduh, saya ngga update nih... ada yang tau???
BalasHapusmasuknya mahal ga ???
BalasHapus:):P
Mungkin juga, soalnya kayanya ini tempat wisata elit
BalasHapus